Support Vector Machines (SVM) merupakan salah satu algoritma pembelajaran mesin yang populer dan efektif dalam memecahkan masalah klasifikasi dan regresi. SVM memiliki dasar teoritis yang kuat dan telah terbukti berhasil dalam berbagai bidang, termasuk pengenalan wajah, deteksi objek, dan analisis bioinformatika. Artikel ini akan menguraikan konsep dasar SVM, prinsip kerjanya, serta memberikan beberapa contoh kasus yang menjelaskan penerapan algoritma SVM dalam kehidupan nyata.
Support Vector Machines adalah metode pembelajaran mesin yang digunakan untuk memisahkan dua kelompok data dengan membangun hiperplane yang optimal. Konsep dasar SVM melibatkan mencari hiperplane yang memaksimalkan margin antara dua kelompok data tersebut. Margin merupakan jarak antara hiperplane dan titik terdekat dari setiap kelompok data, yang bertindak sebagai “support vector” untuk membangun pemisah yang optimal.
Selain itu, SVM juga menggunakan fungsi kernel untuk mengubah ruang fitur menjadi ruang dimensi yang lebih tinggi, yang memungkinkan SVM menyelesaikan masalah klasifikasi yang kompleks dan non-linear. Ada beberapa jenis kernel yang umum digunakan, seperti kernel linear, kernel polinomial, kernel Gaussian (RBF), dan lain-lain. Pemilihan kernel yang tepat sangat penting dalam meningkatkan performa SVM.
Prinsip kerja SVM melibatkan beberapa tahap. Pertama, SVM mengambil data pelatihan yang memiliki label kelas dan mencari hiperplane optimal yang memisahkan dua kelompok data. Hiperplane ini digunakan untuk membangun fungsi pemisah atau model SVM. SVM berusaha untuk mencari hiperplane yang memiliki margin maksimum dan pada saat yang sama menghindari kesalahan klasifikasi.
Setelah menentukan hiperplane, SVM memeriksa titik-titik yang mendekati atau tepat berada pada margin untuk menentukan “support vector”. Support vector ini merupakan titik-titik yang paling berpengaruh dalam membangun hiperplane dan memiliki dampak terbesar pada performa model.
Saat menghadapi data yang tidak dapat dipisahkan secara linear, SVM menggunakan fungsi kernel untuk memetakan data ke dalam ruang fitur yang lebih tinggi, di mana data tersebut dapat dipisahkan dengan hiperplane linear. Setelah pemetaan, SVM menerapkan algoritma pembelajaran pada ruang fitur yang baru untuk membangun hiperplane yang memisahkan dua kelompok data tersebut.
Untuk lebih lengkap bisa cek artikel berikut ini : https://en.wikipedia.org/wiki/Support_vector_machine
Support Vector Machines (SVM) adalah algoritma pembelajaran mesin yang kuat dan efektif dalam memecahkan masalah klasifikasi dan regresi. Dalam blog ini, kita telah membahas konsep dasar SVM, prinsip kerjanya, serta memberikan beberapa contoh kasus yang menjelaskan penerapan SVM dalam berbagai bidang. SVM telah digunakan dalam pengenalan teks tulisan tangan, deteksi penipuan kartu kredit, dan diagnosa kanker payudara, menunjukkan fleksibilitas dan kegunaannya dalam berbagai konteks. Dengan pemahaman yang baik tentang SVM, kita dapat memanfaatkannya untuk memecahkan masalah klasifikasi yang kompleks dan meningkatkan kinerja sistem pembelajaran mesin kita.
Sebagai seorang leader yang membawahi beberapa karyawan bahkan seorang manager, Anda tentu dihadapkan pada berbagai…
Mengenal XML-RPC Dalam dunia pengembangan web dan aplikasi, komunikasi antara server dan klien menjadi hal…
CTR (Click-Through Rate) adalah metrik penting yang menunjukkan seberapa sering pengguna mengklik sebuah tautan dibandingkan…
Secara default, CyberPanel memberikan opsi untuk menggunakan password admin yang dapat ditentukan saat instalasi. Namun,…
Di era digital saat ini, anak-anak semakin bergantung pada teknologi dalam memperoleh informasi. Dengan kemudahan…
Apa Itu Docker? Docker adalah platform open-source yang memungkinkan pengembang untuk membangun, mengemas, dan menjalankan…